Siapa yang Akan Menang dalam Pilkada Kalbar 2007

Andry
Borneo Tribune


Realitas politik yang berkembang akhir-akhir ini adalah munculnya beberapa bakal calon gubernur yang diprediksi bakal maju meramaikan perhelatan akbar demokrasi Kalbar November nanti.

Memprediksi siapa calon gubernur yang bakal menjadi pemenang dalam Pilkada mendatang memang bukan perkara mudah. Hal ini perlu kejelian serta kematangan analisis secara objektif dan cerdas agar prediksinya tidak meleset. Atau dengan kata lain tidak ngawur. Tentu ada beragam variable yang menjadi parameter bagi para pengamat dan analis supaya bisa unjuk gigi dengan kajian-kajian yang penuh dibatok kepalanya.
Menerawang peluang dari setiap bakal calon yang akan maju, dengan mempertimbangkan ada beberapa etnik di diKalbar yang potensial sebagai calon pemilih nantinya. Sebut saja ada lima entik yang dianggap mewakili masyarakat Kalbar di dalam menyonsong Pilkada mendatang. Walaupun sebenarnya jika dikaitkan dengan sub entik yang ada mungkin jumlahnya jauh lebih besar dari lima etnik yang kita asumsikan sebagai perwakilan dari sub tenik yang ada. Melayu, Dayak, Jawa, China dan Madura.
“Apakah faktor etnisitas menjadi salah satu faktor yang bisa mengantarkan seorang calon terpilih menjadi Gubernur?! Dan apakah perspektif sosio kultural bisa sejajar dengan realitas politik?!”
Itulah salah satu pertanyaan yang dilontarkan oleh M Iqbal Jayadi pada saat berdiskusi seputar pemilihan kepala daerah November mendatang dengan para kuli tinta di redaksi Borneo Tribune, Minggu (3/6).
Menurutnya jumlah etnik Melayu dengan Dayak tidak jauh berbeda. Perbedaan jumlah tersebut sekitar puluhan ribu saja. “Artinya jika calon gubernur baik dari Melayu maupun Dayak untuk bisa terpilih harus bisa mencari simpati dari etnik lainnya. Dalam hal ini China, Madura dan Jawa. Sebab, baik Melayu maupun Dayak tidak bisa terpilih menjadi Gubernur tanpa berkolaborasi dengan etnik tersebut, “ beber Iqbal dengan retorikanya yang berhasil membuat kuli tinta terpana.
Selain itu kata saat ini di atas kertas peluang etnik Dayak lebih kuat dari Melayu. Kemungkinan itu dengan catatan, dari banyak calon kandidat yang maju terdapat dua atau bahkan lebih calon yang berasal dari etnik Melayu “Hal ini tentu memacu peluang terjadinya konvergen suara yang tentunya akan menguntungkan Cornelis sebagai satu-satunya calon dari etnik Dayak yang maju tampil sebagai calon Gubernur, bukan sebagai wakil Gubernur, “ analisisnya kala itu.
Catatan kedua adalah orang Khek juga solid. Orang Dayak bersatu, sedangkan orang Madura mengambil sikap pragmatis. Catatan ini dibuat karena menurut Iqbal orang Dayak juga tidak akan 100 per sen memilih satu calon dalam Pilkada nanti.
Perihal aktivasi Dayak, jika dikaitkan dengan Partai Daja (PD) dahulu, Iqbal mengatakan ada situasi yang berbeda. Ketika itu, PD diisi oleh banyak . Tetapi Dayak sekarang juga sudah berubah. Misalnya saat Pekan Gawai belum lama ini orang-orang Dayak Islam juga sudah dimasukkan.
“Tetapi sekali lagi, konstelasi politik itu bisa cepat berubah. Dan yang pasti siapa pun yang terpilih nanti diharapkan bisa membawa Kalbar ke arah yang lebih maju, “ katanya.